Sabtu, 01 Oktober 2011

00:00 am (part 3)

Aku ingin menjerit, tapi suaraku tersangkut di tenggorokan.
Ya ampun, aku ingin menutup mataku tapi tak bisa!

Boneka itu terus menari, bagai seorang balerina.

Deg!
Mataku bertemu mata boneka itu.

Boneka itu melotot. Dan tiba-tiba ia berhenti menari dan tergolek jatuh di lantai kamar bagai tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Dentingan harpa pun berhenti saat ia jatuh.

Anehnya, badanku mendadak bisa bergerak lagi.
Dan, dengan keringat dingin, aku kembali tidur.



___________


[Paginya]

Aku memandang boneka itu.
Aku memungutnya, dan pergi keluar rumah.
Aku membuangnya di tong sampah yang berada cukup jauh dari rumahku. Setelah itu aku langsung berlari pulang.



___________


[Malam hari, 09:00 pm]

Aku tidak berani melakukan apa-apa. Aku takut tidur dan takut terjaga.
Akhirnya aku memutuskan tetap terbangun dan menyembunyikan diri di dalam selimut.


[10:00 pm]

Tik. Tak. Tik. Tak.
Aku bisa mendengar suara jam. Jam berapa ini? Aku terlalu takut untuk melihat keluar selimut.

[11:00 pm]

Aku berharap sekarang sudah jam 01:00 am. Aku mengantuk sekali. Aku ingin keluar selimut dan melihat jam. Tapi ku urungkan niat itu.

[00:00 am]

Aku memutuskan untuk keluar dari selimut dan melihat jam.
Deg!
Jam 00:00 am.
Aku masuk ke dalam selimut. Badanku gemetar.
Dan tiba-tiba selimut ini membungkus tubuhku erat. Aku sesak napas.
"Tolong!" seruku lirih.
Lalu, aku mendengar langkah kaki manusia. Ia membuka selimut yang hampir membunuhku ini.

Aku menatap wajahnya. Seorang nenek-nenek tersenyum padaku. Lalu ia pergi.
"Terimakasih," ujarku pelan.


Lalu aku teringat sesuatu. Seluruh pintu rumah selalu aku kunci sebelum aku akan tidur.
Nenek-nenek itu masuk ke dalam lewat mana?
Deg.



___________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar